Home

Jumat, 29 Juni 2018

Al-Qur’an Sebagai Penerang Jalan Kehidupan Menuju Kebahagiaan

Khutbah Jum'at

Oleh: Abdurrahman
(Mata-Media.Com)

Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menciptakan manusia itu berada dalam keadaan susah payah. Dalam kehidupannya, manusia juga selalu dihadapkan pada permasalahan hidup yang sulit, walaupun kadang-kadang diselingi dengan kesenangan yang bersifat sementara. Allah berfirman,

لَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ فِى كَبَدٍ

“Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia berada dalam susah payah”. (QS. Al-Balad 90 : 4)

Dalam keadaan tersebut, manusia tentu memerlukan cahaya atau penerang serta petunjuk kehidupan untuk mencapai keinginan hidup agar berbahagia lahir dan batin yang sejati, baik di dunia maupun di akhirat nanti. Oleh karena itu, yang dapat memberikan cahaya kehidupan tidak lain adalah yakni Allah Ta’ala, Allah Yang Maha Kuasa, Maha Pengasih dan Penyayang serta Maha Sempurna, sang Pencipta Langit dan Bumi beserta isinya, termasuk manusia.


Penerang dan cahaya kehidupan itu adalah berupa petunjuk yang difirmankan kepada para Rasulnya, agar disampaikan kepada manusia pada zamannya. Firman itu terkodifikasikan menjadi kitab suci Al-Qur’an dan As-Sunnah, lalu Taurat kepada Nabi Musa, Zabur kepada Nabi Dawud, Injil kepada Nabi Isa.

Selain itu, Allah juga memberikan bekal kepada manusia dengan bekal yang bisa menuntunnya supaya dapat menjalankan sistem kekhalifahan, yakni Al-Qur’an Al-Karim. Jelas bagi kita bahwa Al-Qur’an adalah cahaya kehidupan yang menunjukkan ke jalan kebahagiaan baik di dunia maupun akhirat nanti. Sebab Al-Qur’an adalah sebagai petunjuk bagi manusia. Allah berfirman,

ذَلِكَ الْكِتَابُ لا رَيْبَ فِيهِ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ

“Kitab (Al-Qur’an) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi meraka yang bertaqwa”. (QS. Al-Baqarah 2 : 2)

Sesungguhnya, Al-Qur’an adalah pedoman hidup manusia dalam mengarungi tugas kekhalifahannya di muka bumi. Namun demikian, yang mampu mengambil isi didalam Al-Qur’an sebagai petunjuk hanyalah orang-orang yang berakal dan bertaqwa, yaitu orang-orang yang mampu memelihara dirinya dari siksaan Allah dengan mengikuti segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, dan tidak cukup diartikan dengan takut saja.

Dalam ayat yang lain, Allah juga berfirman,

يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا﴿١٧٤﴾فَأَمَّا الَّذِينَ آمَنُوا بِاللَّهِ وَاعْتَصَمُوا بِهِ فَسَيُدْخِلُهُمْ فِي رَحْمَةٍ مِنْهُ وَفَضْلٍ وَيَهْدِيهِمْ إِلَيْهِ صِرَاطًا مُسْتَقِيمًا

“Wahai manusia! Sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Rabbmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur’an). Adapun orang-orang yang beriman kepada Allâh dan berpegang teguh kepada (agama)-Nya niscaya Allâh akan memasukkan mereka ke dalam rahmat yang besar dari-Nya (surga) dan limpahan karunia-Nya. Dan menunjuki mereka kepada jalan yang lurus (untuk sampai) kepada-Nya”. (QS. An-Nisaa’ 4 : 174 – 175)

Dalam ayat ke 174, terdapat pemberitahuan dari Allâh untuk para hamba-Nya bahwa mereka telah kedatangan dalil-dalil yang pasti kebenarannya dari Allâh Ta’ala yang menunjukkan rubûbiyah dan uluhiyah-Nya, sebuah kitab yang menunjukkan bahwa Dia-lah ilah yang haq yang semua jenis ibadah hanya boleh diperuntukkan kepada-Nya.

Dalam ayat tersebut, terdapat pemberitahuan dari Allâh Ta’ala bahwa Dia telah menurunkan kepada para hamba-Nya cahaya yang terang yaitu Al-Qur’an. Allâh Ta’ala menurunkannya kepada Rasul-Nya. Kitab itu berisi hidayah yang menunjukkan jalan yang lurus kepada umat manusia. Dan kitab itu juga berisi hal-hal yang bisa membimbing manusia agar terselamatkan dari kegelapan menuju cahaya.

Allâh Ta’ala menamakan kitab yang diturunkannya itu sebagai cahaya karena kitab itu menerangi jalan yang bisa menghantarkan para hamba untuk meraih kebaikan dan keberuntungan, baik di dunia dan akhirat. Diantara ayat-ayat yang Allâh sebutkan padanya bahwa Al-Qur’an itu sebagai cahaya adalah,

فَآمِنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ وَالنُّورِ الَّذِي أَنْزَلْنَا

“Maka berimanlah kamu kepada Allâh dan Rasul-Nya dan kepada cahaya (Al-Qur’an) yang telah Kami turunkan”. (QS. At-Taghâbun 64 : 8)

Dalam ayat yang lain, Allah juga berfirman,

وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا

“Dan Demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Qur’an) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al–Kitab (Al-Qur’an) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi kami menjadikan Al-Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki diantara hamba-hamba Kami”. (QS. Asy-Syûrâ 42 : 52)

Juga dalam firman-Nya yang lain,

فَالَّذِينَ آمَنُوا بِهِ وَعَزَّرُوهُ وَنَصَرُوهُ وَاتَّبَعُوا النُّورَ الَّذِي أُنْزِلَ مَعَهُ ۙ أُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ

“Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al–Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (QS. Al-A’râf 7 : 157)

Dan dalam firman-Nya lain juga disebutkan:

قَدْ جَاءَكُمْ مِنَ اللَّهِ نُورٌ وَكِتَابٌ مُبِينٌ ﴿١٥﴾ يَهْدِي بِهِ اللَّهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهُ سُبُلَ السَّلَامِ وَيُخْرِجُهُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ بِإِذْنِهِ وَيَهْدِيهِمْ إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

“Sesungguhnya telah datang kepadamu cahaya dari Allâh, dan Kitab yang menerangkan. Dengan Kitab (Al-Qur’an) itulah, Allâh menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula) Allâh mengeluarkan orang-orang itu dari gelap gulita kepada cahaya yang terang benderang dengan seizin-Nya, dan menunjuki mereka ke jalan yang lurus”. (QS. Al-Maa’idah 5 : 15 – 16)

Inilah Al-Qur’an, sebuah cahaya kehidupan yang bisa menghilangkan kegelapan, yaitu kekufuran, kesesatan dan kebodohan bagi manusia jika mereka mau mengambil pelajaran dan hikmah yang ada di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar