بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Assalaamu 'alaikum wr wb.
Marilah kita tidak henti-hentinya memuji syukur kepada ALLAH SWT atas limpahan rahmad dan hidayah-NYA. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda rasululloh Muhammad SAW.
Jama’ah taraweh yang dirahmati Alloh,
Jama’ah rahimakumulloh,
Jika dilihat dari jawaban
yang rasululloh terangkan tentang apa itu islam, kita tahu bahwa islam adalah bentuk
peribadatan (ritual) yang wajib dilakukan oleh seorang yang menyatakan diri beragama
islam, yaitu bersyahadat (berstatemen) menyatakan bahwa dirinya masuk islam.
Kemudian ia melaksanakan sholat, puasa, membayar zakat, dan melaksanakan haji jika mampu. Itulah rukun
islam. Dan
yang menjalankannya disebut muslim.
Lalu apakah dia otomatis telah beriman? Belum tentu.
Orang-orang arab badui (pedalaman) banyak yang ikut-ikutan masuk islam, tetapi pada hakekatnya belum memahami keimanan. karena mereka masih suka melakukan adat istiadat jahiliyah sebagaimana Alloh firmankan dalam QS Al-Hujurat : 14
Artinya : Orang-orang
arab Badui berkata : “Kami telah beriman”. Katakanlah kepada mereka “kamu belum
beriman, tetapi bilang saja kami telah tunduk (islam), karena iman belum masuk
ke dalam hatimu. Dan jika kamu ta’at kepada Alloh dan rasul-NYA, Dia tidak
mengurangi sedikitpun pahala amalmu. Sungguh Alloh maha pengampun, maha
penyayang.”
Lalu kalo kita amati, tidak beda dengan orang
arab Badui, banyak juga orang indonesia yang mengaku islam dan beriman
tapi masih melakukan
adat istiadat yang bertentangan dengan aqidah islam. Mereka menjalankan ibadah sholat, puasa dan haji, tapi juga berbuat
syirik, namun mereka tidak menyadarinya.
Contohnya :
1. Masih mempercayai jimat-jimat (seperti : cincin, rajah) yang diyakini dapat membawa berkah /memberikan kekuatan mistik;
2. Suka melakukan upacara adat istiadat /budaya yang bertentangan dengan
akidah islam (seperti membuat kurban dan melarung kepala sapi /kerbau dilaut/sungai, membuat sesajen /kembang setaman di perempatan, dll)
yang
diyakini akan membawa
berkah.
3. Memohonkan /berdoa melalui makam yaitu menjadikan makam seorang tokoh sebagai
permohonan kepada Alloh. (ngalap berkah dari
tokoh yang sudah meninggal).
Padahal yang memberi keberkahan itu hanyalah
Alloh saja. Itu termasuk perbuatan syirik, dan syirik adalah
dosa yang tidak terampuni jika dia meninggal sebelum bertobat.
Lalu, bagaimana
tandanya orang beriman itu ?
QS Al-Anfal : 2 yang artinya
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka
yang apabila disebut nama ALLOH bergetar hatinya. Dan apabila dibacakan ayat-ayat-NYA
kepada mereka bertambah kuat imannya, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal”.
Jadi kalo orang
beriman itu jika mendengar nama Alloh disebut, ia merasakan getaran jiwa.
(Missal ketika mendengar adzan, ia merasa terpanggil). Bukan malah bilang
“adzan meneh...”
Lalu apa itu tawakkal ? Tawakkal adalah berserah diri
kepada Alloh secara total (kaffah). Bentuknya adalah tunduk dan ta’at menjalankan
seluruh perintah Alloh dan menjauhi semua larangan-NYA (bertaqwa) serta percaya (bertambah kuat
imannya) dengan apa yang diturunkan di dalam Al-Qur’an maupun hadits Rasululloh.
Bagaimana caranya ? Semua sudah ditunjukkan oleh Alloh didalam Al-Qur’anul
karim dan dijelaskan pula dalam hadist-2 rasululloh.
Lalu, bukankah beribadah menjalankan rukun
islam itu sudah bertaqwa ? benar, tapi belum kaffah, belum totaliter. Rukun islam
itu bersifat individual. Masih ada
ibadah yang diperintahkan Alloh yang bersifat kolegial, yaitu menjalankan hukum Alloh. Lebih jelasnya Insya Alloh
akan saya uraikan dalam kuliah subuh nanti.
Dari uraian saya tadi kita ambil kesimpulan :
1. Islam itu belum cukup hanya menjalankan rukun
islam saja (syahadat, sholat, zakat, puasa, haji bagi yang mampu) dan ibadah yang lain seperti sodaqoh, membaca Al-Qur’an
dll, tapi harus menjalankan kewajiban yang bersifat kolegial. Karena Islam itu adalah petunjuk kehidupan.
Baik kehidupan diri sendiri maupun hidup bermasyarakat. Kalo cuma menjalankan rukun islam saja, itu
baru tunduk /berserah diri (untuk dirinya sendiri).
Dan orangnya disebut muslim.
2. Seseorang baru dikatakan beriman dan bertaqwa
jika dia sudah menjalankan rukun islam, menjauhi perbuatan syirik dan percaya
dengan apa yang diturunkan didalam Al-Qur’an dan apa yang dikatakan oleh
Rasululloh SAW dalam hadits-hadits beliau, kemudian menjalankannya. Itulah yang
disebut sebagai mukmin.
3. Seorang muslim yang masih melakukan perbuatan syirik, tandanya dia belum beriman. Seperti yang pernah rasululloh katakan bahwa banyak orang yang ketika paginya muslim, sorenya kembali musyrik. Dan sebaliknya ketika sorenya muslim, esok paginya kembali musyrik. Itu karena dia telah melakukan perbuatan yang membatalkan keislamannya.
Demikian uraian
hikmah dari saya, semoga
bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar