Home

Jumat, 08 Maret 2024

Kultum Ramadhan 6 juni 2018

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم



Assalaamu 'alaikum wr wb.

Alhamdulillahi robbil alamin.. asholaatu wassalaamu 'ala sayyidina Muhammad wa 'ala ali Muhammad.
Marilah kita tidak henti-hentinya memuji syukur kepada ALLAH SWT atas limpahan rahmad dan hidayah-NYA. Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada baginda rasululloh Muhammad SAW.

Jama’ah taraweh yang dirahmati Alloh,

Suatu saat Rasululloh selesai sholat berjama’ah di masjid, kemudian memberi tausiah bersama-sama para sahabat, datang seorang tak dikenal tiba-tiba duduk dihadapan beliau dan langsung bertanya kepada beliau : “terangkan padaku apakah islam itu” lalu beliau menjawab : ”Engkau bersyahadat, kemudian mengerjakan sholat, berpuasa, membayar zakat dan mengerjakan haji ke baitulloh”. “Benar” kata orang itu, “Lalu apakah itu iman”, Nabi menjawab : ”engkau meyakini kepada Alloh, meyakini malaikat-malaikat-NYA, kitab-kitab-NYA, rasul-rasul-NYA, dan meyakini adanya hari akhir (kiamat) dan meyakini takdir-NYA”. “Benar” jawab orang tersebut. “Lalu kapan hari kiamat akan tiba” Nabi menjawab “Yang ditanya tidak lebih tahu dari yang bertanya”, lalu orang itu bertanya lagi, “Kalo begitu apa tanda-tandanya”, Nabi menjawab “Jika banyak bermunculan penyanyi-penyanyi wanita dan mengumbar auratnya, dan jika orang-orang arab ajam berlomba-lomba mendirikan bangunan yang tinggi”. Kemudian orang tersebut meninggalkan Rasululloh begitu saja.

Jama’ah rahimakumulloh,

Jika dilihat dari jawaban yang rasululloh terangkan tentang apa itu islam, kita tahu bahwa islam adalah bentuk peribadatan (ritual) yang wajib dilakukan oleh seorang yang menyatakan diri beragama islam, yaitu bersyahadat (berstatemen) menyatakan bahwa dirinya masuk islam. Kemudian ia melaksanakan sholat, puasa, membayar zakat, dan melaksanakan haji jika mampu. Itulah rukun islam. Dan yang menjalankannya disebut muslim. Lalu apakah dia otomatis telah beriman? Belum tentu.

Orang-orang arab badui (pedalaman) banyak yang ikut-ikutan masuk islam, tetapi pada hakekatnya belum memahami keimanan. karena mereka masih suka melakukan adat istiadat jahiliyah sebagaimana Alloh firmankan dalam QS Al-Hujurat : 14

Artinya : Orang-orang arab Badui berkata : “Kami telah beriman”. Katakanlah kepada mereka “kamu belum beriman, tetapi bilang saja kami telah tunduk (islam), karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu ta’at kepada Alloh dan rasul-NYA, Dia tidak mengurangi sedikitpun pahala amalmu. Sungguh Alloh maha pengampun, maha penyayang.”


Lalu kalo kita amati, tidak beda dengan orang arab Badui, banyak juga orang indonesia yang mengaku islam dan beriman tapi masih melakukan adat istiadat yang bertentangan dengan aqidah islam. Mereka menjalankan ibadah sholat, puasa dan haji, tapi juga berbuat syirik, namun mereka tidak menyadarinya.

Contohnya :

1. Masih mempercayai jimat-jimat (seperti : cincin, rajah) yang diyakini dapat membawa berkah /memberikan kekuatan mistik;

2. Suka melakukan upacara adat istiadat /budaya yang bertentangan dengan akidah islam (seperti membuat kurban dan melarung kepala sapi /kerbau dilaut/sungai, membuat sesajen /kembang setaman di perempatan, dll) yang diyakini akan membawa berkah.

3. Memohonkan /berdoa melalui makam yaitu menjadikan makam seorang tokoh sebagai permohonan kepada Alloh. (ngalap berkah dari tokoh yang sudah meninggal).

Padahal yang memberi keberkahan itu hanyalah Alloh saja. Itu termasuk perbuatan syirik, dan syirik adalah dosa yang tidak terampuni jika dia meninggal sebelum bertobat.

Lalu, bagaimana tandanya orang beriman itu ?

QS Al-Anfal : 2 yang artinya

“Sesungguhnya orang-orang yang beriman itu adalah mereka yang apabila disebut nama ALLOH bergetar hatinya. Dan apabila dibacakan ayat-ayat-NYA kepada mereka bertambah kuat imannya, dan hanya kepada Tuhan mereka bertawakkal”.

Jadi kalo orang beriman itu jika mendengar nama Alloh disebut, ia merasakan getaran jiwa. (Missal ketika mendengar adzan, ia merasa terpanggil). Bukan malah bilang “adzan meneh...”

Jama’ah rahimakumulloh,

Lalu apa itu tawakkal ? Tawakkal adalah berserah diri kepada Alloh secara total (kaffah). Bentuknya adalah tunduk dan ta’at menjalankan seluruh perintah Alloh dan menjauhi semua larangan-NYA (bertaqwa) serta percaya (bertambah kuat imannya) dengan apa yang diturunkan di dalam Al-Qur’an maupun hadits Rasululloh. Bagaimana caranya ? Semua sudah ditunjukkan oleh Alloh didalam Al-Qur’anul karim dan dijelaskan pula dalam hadist-2 rasululloh.

Lalu, bukankah beribadah menjalankan rukun islam itu sudah bertaqwa ? benar, tapi belum kaffah, belum totaliter. Rukun islam itu bersifat individual. Masih ada ibadah yang diperintahkan Alloh yang bersifat kolegial, yaitu menjalankan hukum Alloh. Lebih jelasnya Insya Alloh akan saya uraikan dalam kuliah subuh nanti.


Jama’ah rahimakumulloh,
Dari uraian saya tadi kita ambil kesimpulan :

1.   Islam itu belum cukup hanya menjalankan rukun islam saja (syahadat, sholat, zakat, puasa, haji bagi yang mampu) dan ibadah yang lain seperti sodaqoh, membaca Al-Qur’an dll, tapi harus menjalankan kewajiban yang bersifat kolegial. Karena Islam itu adalah petunjuk kehidupan. Baik kehidupan diri sendiri maupun hidup bermasyarakat. Kalo cuma menjalankan rukun islam saja, itu baru tunduk /berserah diri (untuk dirinya sendiri). Dan orangnya disebut muslim.

2.    Seseorang baru dikatakan beriman dan bertaqwa jika dia sudah menjalankan rukun islam, menjauhi perbuatan syirik dan percaya dengan apa yang diturunkan didalam Al-Qur’an dan apa yang dikatakan oleh Rasululloh SAW dalam hadits-hadits beliau, kemudian menjalankannya. Itulah yang disebut sebagai mukmin.

3.    Seorang muslim yang masih melakukan perbuatan syirik, tandanya dia belum beriman. Seperti yang pernah rasululloh katakan bahwa banyak orang yang ketika paginya muslim, sorenya kembali musyrik. Dan sebaliknya ketika sorenya muslim, esok paginya kembali musyrik. Itu karena dia telah melakukan perbuatan yang membatalkan keislamannya.

Demikian uraian hikmah dari saya, semoga bermanfaat.

Uusikum wa nafsi bi taqwalloh, Wassalaamu ‘alaikum wr wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar