Home

Kamis, 14 Maret 2024

Sambutan atas kedatangan bulan suci Ramadhan

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم



Asalaamu ‘alaikum wr wb

Alhamdulillahi robbil alamin. Asholaatu wassalaamu 'ala asrofil ambiya' wal mursalin, sayyidina Muhammadin wa 'ala ali wa shohbihi wa sallam.

Qola Allohu ta’ala fi kitabihil karim :
Segala puji bagi Alloh, Tuhan semesta alam, pencipta segala sesuatu. DIA tidak makan dan tidur, Tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. DIA ada tapi kita tidak tahu dimana keberadaannya. Dialah yang mengurus alam semesta ini tanpa bantuan dari siapapun. Oleh karena itu sudah seharusnya kita menyembah-NYA dan mengagungkan-NYA.

Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan nabi agung Muhammad SAW. Semoga dengan bersholawat, kita akan diberi syafa'at oleh Rasululloh di akhirat nanti.

Jama’ah taraweh yang di rahmati Alloh,

Ramadhan adalah bulan suci yang didalamnya terdapat banyak sekali kemuliaan. Oleh karenanya sering dikatakan sebagai bulan kemuliaan. Ada juga yang mengatakan bulan yang penuh berkah. Kedatangannya disambut beraneka rasa oleh orang-orang, khususnya kaum muslimin.

Ada 3 golongan orang dalam menyambut datangnya Ramadhan :

Pertama, ada orang yang menyambutnya biasa-biasa saja. Ramadhan baginya tak lebih dari rutinitas tahunan. Tak ada perubahan apa-apa. Biasa saja. Hadirnya bulan kemuliaan baginya tidak memberikan pengaruh sedikit pun, selain kenyataan ia harus berpuasa. Menahan lapar dahaga, menahan nafsu dan lain sebagainya. Bagi orang seperti ini apa yang akan dilewatkan selama Ramadhan tidak akan membekas dan tidak bermakna, tidak akan memberi pengaruh setitik pun. Yang biasanya menggunjing ya tetap menggunjing. Yang biasanya berbohong ya tetap berbohong.

Golongan yang seperti inilah yang dikatakan oleh Rasululloh sebagai golongan yang berpuasa tapi hanya mendapatkan lapar dan dahaga saja. Tidak lebih.

Semoga kita terhindar dari golongan ini.

Kedua, orang yang menanggapi secara sinis. Orang ini merasa berat ketika datangnya bulan suci Ramadhan. Ia malas melakukan ibadah. Baginya puasa itu berat karena selama Ramadhan ia tak lagi bisa makan-makan secara bebas dan berbuat sesuka hati. Orang dalam golongan ini menganggap datangnya Ramadhan adalah musibah. Naudzubillahimindzalik.
Golongan ini lebih parah daripada yang pertama tadi. Janganlah kita termasuk dalam golongan ini.

Ketiga, orang yang begitu antusias menyambutnya. Ia begitu merasa istimewa di bulan berkah ini. Ia menyapa Ramadhan dengan kegembiraan. Meski begitu, pada kenyataannya ada dua kelompok dari sambutan penuh kegembiraan ini.

Ada yang antusias menyambut
nya sekadar karena Ramadhan serasa seru. Ada pesta petasan, ada ngabuburit, sahur bersama keluarga, berbuka dengan makanan yang enak atau berbuka bersama dengan teman-2nya. Puasa dijadikan ajang diet, melangsingkan perut, dan sebagainya. Kelompok ini antusias menyambut Ramadhan hanya karena suasananya menyenangkan.

Kelompok ini biasanya adalah anak-anak dan remaja. Jadi kita orang sebagai orang dewasa mestinya sudah tidak lagi tergolong kelompok ini.

Kelompok kedua yang antusias menyambut Ramadhan adalah karena keimanan dan keilmuan. Ia senang karena paham bahwa Ramadhan adalah bulan keberkahan. Bulan kemuliaan. Saat ganjaran kebaikan dilipat gandakan.

Ia menyambutnya dengan khusyuk. Bukan sekadar karena banyak "hal menarik" selama Ramadhan. Baginya itu hanya sebagai tambahan saja. Yang terutama adalah karena pemahaman bahwa betapa berharganya bulan ini, sayang jika terlewatkan tanpa makna yang terhadirkan.

Lalu kita berada diposisi yang mana ? mari kita merenungkan sendiri.

Semoga kita senantiasa termasuk golongan orang yang menyambut Ramadhan dengan antusias berlandaskan keimanan dan keilmuan. Sehingga kita bisa mengisi Ramadhan ini dengan banyak kebajikan yang membuahkan keberkahan dan ridho dari Alloh SWT.

Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan semoga bermanfaat.

Subhan Allohi wabihamdika. Ashadu an laailaaha illa anta astaghfiruka waatubu ilaika.

UUSIKUM WANAFSI BITAQWALLOH

Wassalaamu ‘alaikum wr wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar