بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم
Asalaamu ‘alaikum wr wb
Alhamdulillahi robbil alamin. Asholaatu wassalaamu 'ala asrofil ambiya' wal mursalin, sayyidina Muhammadin wa 'ala ali wa shohbihi wa sallam.
Qola Allohu ta’ala fi kitabihil karim :
Sholawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan nabi agung Muhammad SAW. Semoga dengan bersholawat, kita akan diberi syafa'at oleh Rasululloh di akhirat nanti.
Jama’ah taraweh yang di
rahmati Alloh,
Ramadhan adalah bulan suci yang
didalamnya terdapat banyak sekali kemuliaan. Oleh karenanya sering dikatakan sebagai bulan
kemuliaan. Ada juga yang mengatakan bulan yang penuh berkah. Kedatangannya disambut beraneka rasa oleh orang-orang, khususnya kaum muslimin.
Ada 3 golongan orang dalam menyambut datangnya
Ramadhan :
Pertama, ada orang yang menyambutnya biasa-biasa saja. Ramadhan
baginya tak lebih dari rutinitas tahunan. Tak ada perubahan apa-apa. Biasa
saja. Hadirnya bulan kemuliaan baginya tidak memberikan pengaruh sedikit
pun, selain kenyataan ia harus berpuasa. Menahan lapar dahaga, menahan nafsu dan lain sebagainya. Bagi orang seperti ini apa yang akan dilewatkan selama
Ramadhan tidak akan membekas dan
tidak bermakna, tidak akan memberi pengaruh
setitik pun. Yang biasanya menggunjing ya tetap menggunjing. Yang
biasanya berbohong ya tetap berbohong.
Golongan yang seperti inilah yang dikatakan oleh
Rasululloh sebagai golongan yang berpuasa tapi hanya mendapatkan lapar dan
dahaga saja. Tidak lebih.
Semoga kita terhindar dari golongan ini.
Kedua, orang yang menanggapi secara sinis. Orang ini merasa berat
ketika datangnya bulan suci
Ramadhan. Ia malas melakukan ibadah.
Baginya puasa itu berat karena selama Ramadhan ia tak lagi bisa makan-makan
secara bebas dan berbuat sesuka hati. Orang dalam golongan ini menganggap datangnya
Ramadhan adalah musibah. Naudzubillahimindzalik.
Golongan ini lebih parah daripada yang pertama
tadi. Janganlah kita termasuk dalam golongan ini.
Ketiga, orang yang begitu antusias menyambutnya. Ia begitu merasa
istimewa di bulan berkah ini. Ia menyapa Ramadhan dengan kegembiraan. Meski
begitu, pada kenyataannya ada dua kelompok dari sambutan penuh kegembiraan ini.
Ada yang antusias menyambutnya sekadar karena
Ramadhan serasa seru. Ada pesta petasan, ada ngabuburit, sahur bersama
keluarga, berbuka dengan makanan yang enak atau berbuka bersama dengan teman-2nya. Puasa dijadikan ajang diet, melangsingkan perut, dan sebagainya. Kelompok ini
antusias menyambut Ramadhan hanya
karena suasananya menyenangkan.
Kelompok ini biasanya adalah anak-anak dan remaja. Jadi kita orang sebagai orang dewasa mestinya sudah tidak lagi tergolong kelompok ini.
Kelompok kedua yang antusias menyambut Ramadhan adalah karena keimanan dan keilmuan. Ia senang karena paham bahwa Ramadhan adalah bulan keberkahan. Bulan kemuliaan. Saat ganjaran kebaikan dilipat gandakan.
Ia menyambutnya dengan khusyuk. Bukan sekadar
karena banyak "hal menarik" selama Ramadhan. Baginya itu hanya
sebagai tambahan saja. Yang terutama adalah karena pemahaman bahwa betapa
berharganya bulan ini, sayang jika terlewatkan tanpa makna yang terhadirkan.
Lalu kita berada diposisi yang mana ? mari kita
merenungkan sendiri.
Semoga kita senantiasa termasuk golongan orang yang menyambut Ramadhan
dengan antusias berlandaskan keimanan dan keilmuan. Sehingga kita bisa mengisi
Ramadhan ini dengan banyak kebajikan yang membuahkan keberkahan dan ridho dari Alloh SWT.
Demikian sedikit yang dapat saya sampaikan semoga
bermanfaat.
Subhan Allohi wabihamdika.
Ashadu an laailaaha illa anta astaghfiruka waatubu ilaika.
UUSIKUM WANAFSI BITAQWALLOH
Wassalaamu ‘alaikum wr
wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar