Rabu, 12 Juli 2017

Hidup Seperti Jalan-Jalan Di Supermarket

Seorang anak bertanya kepada ibunya :
Ibu, mengapa kita miskin ?

Dengan tenang sang ibu berkata :
Nak, hidup ini seperti jalan2 di Supermarket.
Semua orang boleh memilih dan membawa barang apa saja yang ia inginkan.
Siapa yg membawa sepotong roti, maka ia harus membayar seharga sepotong roti,
Siapa yg membawa tiga potong roti, iapun harus membayar tiga potong roti.
Sementara kita tak mungkin membawa apa2.
Karena tak punya uang untuk membelinya.
Dipintu kasirpun, kita tak akan diperiksa, dibiarkan melenggang jalan begitu saja.
Begitu pula kelak di Hari Kiamat kelak Nak.
Saat orang2 kaya antri menjalani pemeriksaan untuk dimintai pertanggung jawaban.


Saat orang2 kaya ditanya tentang :
Darimana hartanya mereka peroleh ?
Dan kemana hartanya mereka gunakan belanjakan?.
Kita dibiarkan terus berjalan tanpa beban.
Lebih enak bukan !
Apakah engkau masih juga belum bisa menerima ?

Anakku,
Jika kita memang ditakdirkan menjadi orang miskin,

BERSABARLAH SEJENAK,
Karena setelah kematian, kemiskinan itu akan sirna.

BERPIKIRLAH POSITIF,
Barangkali, jika kita kaya belum tentu bisa lebih bertakwa.
Mungkin juga, dengan kemiskinan kita akan lebih  mudah meraih SURGA-NYA.

JANGAN PERNAH MINDER,
Karena kaya dan miskin bukanlah ukuran Mulia dan Hinanya manusia.
Tetaplah berprasangka baik kepada ALLAH Subhanahu Wa Ta'ala.
Singkirkan cemburu, buanglah tanda tanya,
Tentang Kehendak-NYA Pembagi Nikmat.
Mungkin jatah yang buat kita masih tersimpan di SURGA, Menunggu kita Siap Menerima.

SubhanAllah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar