Kamis, 28 Desember 2017

Terompet Itu Ditiup Oleh Bibir-Bibir Muslimin, Sebagai Tanda Kemenangan Bagi Kaum Kuffar

Cuplikan ceramah Almarhum Habib Munzir Almusawa terkait perayaan tahun baru masehi :

“Di hadapan kita beberapa hari yang akan datang adalah malam tahun baru, dimana seluruh penduduk bumi memeriahkan malam 1 Januari itu dengan semarak.

Tak kalah penduduk ibukota Negara Muslimin terbesar di muka bumi ini, ribuan muslimin-muslimat ummat Muhammad SAW keluar dari rumah mereka untuk merayakan malam tahun baru, menyiapkan uang yang cukup untuk bergembira.

Padahal uang yang mereka miliki itu setiap pesernya akan ia pertanggung jawabkan di hadapan Allah. Mereka memadati jalanan, hingga tak pernah ibukota mengalami kemacetan seperti kemacetan malam tahun baru.


Entah apa yang menggembirakan mereka hingga mereka bertahan dan bersabar mengalami kemacetan yang begitu dahsyat.
Barangkali mereka menyambut sorga? Atau mereka merebutkan pembagian rumah, atau uang ratusan juta rupiah?

Ternyata tidak, mereka hanya merayakan hari tahun baru orang Nasrani belaka, yang tak membawa faedah apa-apa bagi mereka, tak membawa keuntungan apa-apa di dunia dan di akhirat.
Ummat Muhammad SAW berjejal memadati jalan raya membawa istrinya, keluarganya, teman-temannya, dan menyiapkan terompet demi meramaikan hari Nasrani ini.

Duh Robbi, semoga hal ini tak membuka pintu kemarahan-Mu pula, hingga menumpahkan musibah dan kesempitan lagi pada kami..

Saudara-saudaraku, jauhilah perayaan malam tahun baru, malam 1 Januari adalah malam paling banyak maksiat ummat Muhammad SAW di muka bumi dalam setahun penuh, malam itu boleh kita namakan, “Malam kegelapan dosa di muka bumi”.
Dimana panggung-panggung kemaksiatan ditegakkan, lalu ribuan manusia berjingkrak ria dan mabuk-
mabukan, berjoget di atas bumi Allah. Disaksikan oleh seluruh bintang di langit, disaksikan oleh jutaan sel tubuhnya yang ikut terlibat dalam gelimang dosa.
Disaksikan pula oleh Maha Raja Yang Maha Melihat, Yang Maha Menghamparkan Bumi untuk bersujud
kepada-Nya.

Merayakan hari ummat yang telah memfitnah-Nya mempunyai putra, barangkali arwah ayah dan ibu mereka menangis menjerit-jerit karena disiksa di alam kubur sebab perbuatan mereka, sedang anak-anaknya berjingkrak dan berjoget di atas bumi Allah SWT dalam kemaksiatan.

Saudara-saudarku bangkitlah… saudara-saudaraku hindarkanlah dirimu, anak-anakmu, keluargamu, tetanggamu, teman-temanmu, dari merayakan malam itu.

Hindarkan terompet-terompet tahun baru dari anak-anakmu.
Terompet itu ditiup oleh bibir-bibir muslimin, sebagai tanda kemenangan bagi kaum kuffar. Menandakan
anak-anak muslimin telah di bawah injakan kaki orang kuffar karena mereka turut memeriahkan perayaan orang-orang yang bukan agamanya.

Betapa gelap pemahaman ayah ibunya, mereka mengeluarkan uangnya agar anaknya turut dalam kelompok
kuffar, mereka membayar demi tarbiyah (didikan) kekufuran untuk anaknya.

Astaghfirullahal adhiim.. Astaghfirullahal adhiim...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar